Selasa, 06 September 2011

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Tempat dan Waktu Penelitian
1.      Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Krangkeng yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman No.1B Kedungwungu Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu. Jumlah tenaga pengajar di MTs Negeri Krangkeng ini pada tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 32 guru dan mempunyai siswa sebanyak 634. Adapun yang menjadi alasan mengenai pemilihan tempat penelitian adalah :
a.       Letak MTs Negeri Krangkeng Kabupaten Indramayu strategis sehingga dapat dijangkau oleh penulis dan diharapkan dapat mempermudah serta memperlancar jalannya penelitian.
b.      Jumlah guru matematika MTs Negeri Krangkeng Kabupaten Indramayu memenuhi kualifikasi S1.
c.       Kurikulum MTs Negeri Krangkeng Kabupaten Indramayu sudah memadai KTSP.
d.      Kepala sekolah dan guru-guru MTs Negeri Krangkeng Kabupaten Indramayu memberikan izin dan kemudahan dalam pelaksanaan penelitian.

2.       Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, terhitung mulai tanggal 1 April 2011 sampai dengan 31 Mei 2011 tahun pelajaran 2010/2011 pada semester 2. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1
Pelaksanaan Penelitian di MTs Negeri Krangkeng Kabupaten Indramayu
No
                              kegiatan                     April                         Mei                      Juni       
1
Observasi dan Perizinan













2
Persiapan













3
Bimbingan Instrumen













4
Uji Coba Instrumen













5
Pree Test













6
Eksperimen










7
Pengumpulan Data










8
Post Test













9
Analisis Data












10
Penyusunan Laporan











B.     Populasi dan Sampel Penelitian
1.      Populasi
  Menurut (Sugiyono, 2008:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain populasi adalah sekelompok subjek baik manusia, benda-benda maupun peristiwa, nilai tes yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Negeri Krangkeng yang berjumlah 192 siswa yang terbagi menjadi 5 kelas. Karena pokok bahasan dalam penelitian ini adalah Bidang Datar Segitiga yang dipelajari di kelas VII semester 2.
Tabel 3.2
Data Populasi Penelitian
No
Kelas
Jumlah
1
VII A
39
2
VII B
38
3
VII C
38
4
VII D
39
5
VII E
38
Jumlah
192
Sumber data : TU MTs Negeri Krangkeng Kabupaten Indramayu tahun pelajaran 2010/2011
2.      Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:118). Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat mewakili dari seluruh populasi tersebut. pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak (random sampling) dengan teknik cluster sampling. Dalam penarikan sampel kluster, anggota-anggota populasi dibagi dalam beberapa kelompok (cluster) selanjutnya kita mengambil semuanya atau sebagian elemen dari setiap kelompok yang terpilih untuk dijadikan sampel (Ating Somantri dan Sambas Ali M, 2006:80). Penelitian ini menggunakan desain eksperimen yang membutuhkan dua kelompok siswa, oleh karena itu diambil dua kelas secara acak dari seluruh kelas VII MTs Negeri Krangkeng dimana satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Pada saat pelaksanaan tes ada sebagaian siswa yang tidak masuk sekolah jadi pengambilan sampel hanya dilakukan pada 30 siswa dari 38 siswa baik itu kelas ekperimen maupun kelas kontrol.
Tabel 3.3
Sampel Penelitian
No
Kelas
           Jenis Kelamin
Laki-laki         Perempuan
Jumlah

1
VII C
16
22
38
2
VII E
19
19
38
Jumlah
35
41
76
Sumber data : TU MTs Negeri Krangkeng Kabupaten Indramayu tahun pelajaran 2010/2011.

C.    Metode dan Desain Penelitian
1.      Metode Penelitian
            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode kuantitatif. Dalam penelitian eksperimen ditandai dengan adanya perlakuan (treatment). Dimana penulis terlibat langsung dalam proses pembelajaran matematika di kelas yang diteliti. Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Persiapan.
2.      Uji coba instrumen penelitian.
3.      Menganalisis data hasil uji coba untuk mengetahui validitas, realibilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran.
4.      Melaksanakan pretest di kelas VII C (kelas eksperimen) dan kelas VII E (kelas kontrol).
5.      Melaksanakan proses pembelajaran matematika di kelas VII C dengan menggunakan model cooperative learning tipe NHT (Numbered Head Together).
6.      Melaksanakan proses pembelajaran matematika di kelas VII E dengan menggunakan model pembelajaran konvensional (ekspositori).
7.      Melaksanakan posttest di kelas VII C (kelas eksperimen) dan kelas VII E ( kelas kontrol).
8.      Menganalisis data hasil penelitian.
9.      Menarik kesimpulan
10.  Menyusun laporan.

2.      Desain Penelitian
Peneliti ini menggunakan desain eksperimen bentuk pretest-posttest control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok siswa yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen sebagai siswa yang menggunakan model cooperative learning tipe NHT (Numbered Head Together) dan kelompok kontrol sebagai kelompok yang menggunakan model pembelajaran konvensional (ekspositori).
Kedua kelompok tersebut baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol terlebih dahulu diberi pretest (tes awal). Tes ini diberikan dengan maksud untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan. Setelah itu, kedua kelompok tersebut mendapatkan perlakuan, yaitu pembelajaran yang menggunakan model cooperative learning tipe NHT (Numbered Head Together) dan pembelajaran menggunakan model konvensional (ekspositori). Sedangkan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar antara sebelum dan sesudah mendapat perlakuan, maka kedua kelompok tersebut diberikan posttest (tes akhir). Berdasarkan uraian tersebut, maka desain penelitian pretest-posttest control group design dapat digambarkan sebagai berikut :
R1       : 01       X1        02
R2       : 01       X2        02                               (Sugiyono, 2008:112)
Keterangan :
R1       = Kelas Eksperimen
R2       = Kelas Kontrol
O1        = Pretest kelompok eksperimen dan kontrol
O2        = Posttest kelompok eksperimen dan Kontrol
X1        = Perlakuan dengan menggunakan model coopertaive learning tipe NHT (Numbered Head Together)
X2        = Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional (ekspositori)


D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006:151) adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Adapun instrumen yang digunakan adalah tes matematika yang digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa. Terhadap pembelajaran yang menggunakan model cooperative learning tipe NHT (Numbered Head Together) serta pembelajaran yang menggunakan model konvensional (ekspositori). Dalam penelitian ini dilakukan dua tes, yaitu pretest dan posttest. Kedua tes tersebut berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal.
1.      Validitas
Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen. Suharsimi Arikunto (2006:160) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Rumus korelasi produk momen :
 =
Keterangan :            = Tingkat Validitas
X              = Skor Variabel Butir Soal
Y              = Skor Total
N              = Banyak Subjek yang Diuji Coba
Kriteria Validitas :
0,80 <  1,00 (sangat tinggi)
0,60  0,80 (tinngi)
0,40  0,60 (sedang)
0,20  0,40 (rendah)
0,00  0,20 (sangat rendah)
 0,00 (tidak valid)
(Suharsimi Arikunto, 2006:162)
2.      Reliabilitas
 =
Keterangan :
            : Reliabilitas Instrumen
              : Banyaknya Butir Soal
             : Varians Tes
              : Proporsi Siswa yang Menjawab Benar Terhadap Butir Soal.
            : Proporsi Siswa yang Menjawab Salah Terhadap Butir Soal.
         : Jumlah Hasil Kali p dan q
Kriteria Reliabilitas :
            = reliabilitas
 (rendah)
 (sedang)
(tinggi)
 (sangat tinggi)
(Subana, 2005:132)
3.      Daya Pembeda
DP =
Dengan :
DP        = Daya Pembeda
BA        = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada kelompok atas
BB        = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah
JA         = Banyaknya siswa kelompok atas
JB         = Banyaknya siswa kelompok bawah
Kriteria DP :
DP 0,00 (sangat sukar)
0,00  (buruk)
0,20  DP  (sedang)
0,40  DP  0,70 (baik)
0,70  1,00 (sangat baik)
(E. Suherman & Yaya, 2001:202)
4.      Tingkat Kesukaran
P
Keterangan :
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
P = Indeks kesukaran
N = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria Kesukaran :
IK = 0,00 (sangat sukar)
0,00  (sukar)
0,30  (sedang)
0,70  (mudah)
IK = 1,00 (sangat mudah)
(E. Suherman & Yaya, 2001:202)
Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Peneliti menggunakan instrumen ini untuk mengukur hasil belajar matematika siswa. Tes dalam penelitian ini digunakan tes formatif berupa pilihan ganda yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan materi Bidang Datar Segitiga.
Sebelum tes diberikan kepada responden maka tes perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembedanya. Tes tersebut diujicobakan kepada siswa kelas VIII MTs Negeri Krangkeng telah menerima materi Bidang Datar Segitiga. Pada pengujian instrumen tes perhitungannya menggunakan software Anates version 4. Digunakannya program ini karena program ini cukup terpercaya, mudah digunakan dan secara database program ini mudah berkomunikasi dengan program-program dibawah Microsoft Office.
Hasil yang diperoleh dari perhitungan validitas menggunakan Anates version 4 yaitu dari 30 soal 10 item soal yang memiliki validitas sangat signifikan dan 10 item soal yang memiliki validitas signifikan. Sedangkan 10 item soal validitasnya jelek atau tidak valid. Reliabilitas instrumen tes tersebut tinggi dengan angka sebesar 0,80 sehingga tes tersebut dapat digunakan sebagai instrumen yang akan disebarkan kepada responden. Indeks kesukaran dari tes tersebut diperoleh 21 soal sedang, 8 soal sukar dan 1 soal sangat sukar. Jadi soal yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 soal yaitu soal no 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 24, 27, 28, 30. Hasil perhitungan uji coba tes diatas yang menggunakan Anates version 4 dapat dilihat pada lampiran B halaman 96.

E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data adalah Tes.
Tes menurut Suharsimi Arikunto (2006:150) adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes disini yaitu teknik pengumpulan data untuk mengukur hasil belajar matematika siswa berupa sederet pertanyaan tentang materi Bidang Datar Segitiga.



F. Prosedur Pengolahan Data
Setelah diperoleh data dari hasil penelitian, maka untuk mengolah data tersebut penulis akan melakukan analisis data. Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam menganalisis data adalah :
1.      Gain
Setelah pretest dan posttest dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah menghitung gain (perubahan nilai dari pretest ke posttest) hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menurut Huke (Indikhiro, 2010:48) gain untuk menghitung peningkatan hasil belajar dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Gain =  
Klasifikasi gain :
g  30% = Rendah
30%  g  70% = Sedang
g  70% = Tinggi                                                    (Indikhiro, 2010:49)
2.      Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu :
a)Uji Normalitas
Normalitas sebaran data merupakan sebuah uji persyaratan analisis data. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang dipilih berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji kenormalan digunakan uji Chi-Kuadrat.
=                                               (Sudjana, 2005:273)
Dimana :
 = Chi-Kuadrat.
 = Frekuensi yang diperoleh dari sampel.
 = Frekuensi yang siharapkan dari sampel.
k = Jumlah kategori
Kriteria pengujian normalitas menurut Subana (2005:152) sebagai berikut : “Jika  X2hitung < X2tabel, maka data berdistribusi normal. pada keadaan lain, data tidak berdistribusi normal”.
Uji normalitas juga bisa menggunakan SPSS, dalam hal ini penulis menggunakan SPSS 17, yaitu melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Klik Analyze => Descriptive Statistics => Explore, kemudian masukan variabel gabungan pada kotak Dependent List, variabel gain pada Factor List.   
2.      Klik Statistic sehingga kotak dialog Explore : Statistic muncul. Secara default, Descriptive Confindence Interval For Mean 95% dipilih.
3.      Klik Continue sehingga kembali ke kotak dialog Explore.
4.      Klik Plots sehingga kotak dialog  Explore : Plots muncul. Pilih None, Histogram, Stem-and-left, Normality plots with tests, power estimation.
5.      Klik Continue, klik Ok.
b)       Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi, apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini homogen atau tidak, maka digunakan uji homogenitas sebagai berikut:
F=                                    (Usman dan Akbar, 2008:134)
Langkah-langkah untuk menguji homogenitas:
1.      Mencari nilai varians terbesar dan terkecil, kemudian dimasukan ke dalam rumus.
2.      Menentukan derajat kebebasan sebagai berikut:
=
=
Dimana :
= Derajat kebebasan pembilang
= Derajat kebebasan penyebut
= Ukuran sampel varians terbesar
= Ukuran sampel varians terkecil
Menentukan dengan rumus
 = F (dk varians terbesar - 1, dk varians terkecil - 1)
Penentuan Homogenitas
a)      Jika    maka varian homogen.
b)      Jika    maka varian tidak homogen.
Uji homogenitas yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan SPSS 17. Adapun langkah-langkahnya sama seperti mencari normalitas data yang telah dijelaskan diatas.
(Trihendradi, 2009:104-106)
Hipotesisi untuk pengujian ini dirumuskan sebagai berikut:
Ho            : Kedua varian adalah sama (varian kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama).
Ha            : Kedua varian adalah berbeda (varian kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah berbeda).
Dasar pengambilan keputusan yaitu :
Ho diterima jika signifikan > 0,05
Ho ditolak jika signifikan < 0,05            
3.      Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk menjawab permasalahan yang diteliti secara komparatif yaitu adakah perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara yang menggunakan model cooperative learning tipe NHT (Numbered Head Together) dengan model pembelajaran konvensional (ekspositori) dalam mata pelajaran matematika.
t =
(Sudjana, 2003:239)
Keterangan:
X1= Mean kelas yang menggunakan cooperative learning tipe NHT (Numbered Head Together).
X2= Mean kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional.
S= Varians
n1=  Jumlah siswa kelas yang menggunakan cooperative learning tipe NHT (Numbered Head Together).
n2= Jumlah siswa kelas yang menggunakan konvensional.
Uji hipotesis yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan SPSS 17. Jika data normal dan homogen maka mengguanakan uji t sebagai berikut:
a)Independent-Samples T Test
Uji Independent-Samples T Tes dengan SPSS 17, melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Klik Analyze => Compare Mean => Independent-sample T Test. selanjutnya akan terbuka kotak dialog independent-Samples T Test.
2.      Klik variabel gabungan dan masukan ke kotak Test Variable (s), kemudian klik variabel gain dan masukan ke kotak grouping Variable. Selanjutnya klik Define Groups, pada group 1 ketik 1 dan pada group 2 ketik 2.
3.      Klik continue.
4.      Klik Ok.                              (Priyatno, 2010:34-35)

Hipotesisi untuk pengujian ini dirumuskan sebagai berikut;
Ho   :Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan model cooperative learning tipe NHT (Numbered Head Together) dengan model konvensional.
Ha   :Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan model cooperative learning tipe NHT (Numbered Head Together) dengan model konvensional.
Dasar pengambilan keputusan yaitu:
Jika , maka Ho ditolak dan sebaliknya.
Berdasarkan signifikan :
Ho diterima jika signifikan > 0,05
Ho ditolak jika signifikan < 0,05
b)      Descriptive
      Uji descriptive dengan SPSS 17, melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Klik Analyze => Descriptive Statistic =>Descriptive.
2.      Masukan variabel gain eksperimen dan gain kontrol pada kotak variabel (s).
3.      Klik Options. Pilih Range, Minimum, Maksimum, Mean, Std. Deviation, Variance.
4.      Klik Continue, klik Ok.                                (Trihendradi, 2009:102)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar